
Bustanu Usysyaqil Qur'an (BUQ) Betengan Demak
Selamat datang dilayanan BUQ online. Pusat data dan informasi yayasan Bustanu Usysyaqil Qur'an (BUQ) Betengan-Demak

Akses informasi dengan satu genggaman

TK BUQ
- Pendaftaran online
- E-LEARNING
- Nilai Akademisi
- Rekap absensi
- Aktifitas kelas
- Kalender pendidikan
- Pembayaran online

SD BUQ
- Pendaftaran online
- E-LEARNING
- Nilai Akademisi
- Rekap absensi
- Aktifitas kelas
- Kalender pendidikan
- Pembayaran online

SMP BUQ
- Pendaftaran online
- E-LEARNING
- Nilai Akademisi
- Rekap absensi
- Aktifitas kelas
- Kalender pendidikan
- Pembayaran online
Visi dan Misi
Visi:
- Unggul dalam perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta mampu berinovasi sesuai kemampuan peserta didik.
- Berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik sesuai dengan bakat dan minatnya.
- Berakhlaq Qurani, melalui pembentukan generasi yang beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT diharapkan menjadi generasi Qurani yang berakhlakul karimah.
MISI:
- Mencetak generasi yang unggul beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
- Mendorong anak didik untuk berprestasi dan berinovasi sesuai bakat dan minatnya
- Membentuk karakter anak didik yang Qurani sebagai insan yang berakhlak mulia
- Menumbuhkan keperdulian terhadap masyarakat beragama, berbangsa dan bernegara
- Memfasilitasi anak didik dengan sarana dan prasarana yang mewadahi dalam rangka peningkatan prestasi dan merangsang untuk berinovasi
Tentang
Di Demak hiduplah seorang ulama hafizh Al Qur’an bernama kyai Ali Hafizh yang biasa di panggil Kyai Apil. Beliau amat dikenal dan dihormati oleh masyarakat Demak. Apalagi pada saat itu, ulama yang hafizh Al Qur’an memang masih sedikit sekali. Namun, pada tahun 1920-an wafat.
Seorang saudagar Demak bernama H. Taslim yang merupakan teman dekat Kyai Apil merasa kehilangan sekali atas meninggalnya Kyai Hafidz Qur’an tersebut. Karena itulah Dia berkeinginan untuk mendapatkan seorang menantu yang Hafizh Qur’an dan dapat mengajarkan Al Qur’an kepada masyarakat Demak.
Tidak berlangsung lama, keinginan H. Taslim akhirnya terwujud. Teryata keponakan beliau R. Muhammad yang berasal dari Tremas Jawa Timur adalah seorang remaja yang hafizh al Qur’an sekaligus menguasai ilmu-ilmu agama. Sang paman pun menaruh simpati kepadanya. Karena itulah, beliau berusaha agar bisa menjodohkannya dengan salah seorang putrinya yang bernama Fathimah. Alhamdulillah, usaha dan do’a beliau dikabulkan oleh Allah sehingga akhirnya R. Muhammad dapat diambil sebagai menantu.
Setelah menjadi menantu H. Taslim, R. Muhammad masih mengajar di Pondok Tremas selama satu tahun. Usai waktu rentang tersebut, baru beliau pulang ke rumah mertuanya di Demak. Kepulangan beliau ke Demak diikuti oleh santri-santri beliau yang menghafalkan Al Qur’an di Tremas. Kurang lebih tiga tahun beliau tinggal bersama mertua sembari mengajarkan ilmu yang ia kuasai, terutama ilmu Al Qur’an kepada para muridnya.
Melihat semakin banyaknya santri yang belajar kepada beliau, H. Taslim, sang mertua, dan masyarakat sekitar, mendorong beliau untuk mendirikan pondok pesantren. Hal itu juga guna menampung para santri yang sebagian bertempat di rumah mertuanya dan sebagian di rumah-rumah penduduk. Akhirnya pada tahun 1936, beliau mendirikan sebuah pesantren di daerah Betengan Bintoro Demak. Pendirian pesantren tersebut juga atas restu dari guru-guru beliau, yaitu KH. Ma’shum Lasem, KH. Masyur Popongan Klaten, dan KH. Munawwir Krapyak Yogyakarta. Pesantern ini di beri nama oleh KH. Munawwir dengan “Bustanu ‘Usysyaqil Qur’an” yang berarti taman para perindu al Qur’an. Disinilah beliau kemudian hidup mandiri mengembangkan ilmu-ilmu yang di perolehnya. Di sini pula, beliau membangun rumah tangga bersama istri tercinta yang kelak memberi beliau enam orang putra.
Kepribadian KH. R. Muhammad bin Mahfuzh At Tarmasi Dengan berpindah ke tempat tersebut, beliau mengajarkan Al Qur’an kepada para santri dengan sungguh-sungguh bahkan kebanyakan kehidupan beliau dicurahkan untuk mendidik para santri, beliau dikenal sangat disiplin. Beliau selalu hadir di majlis pengajian dengan tepat dan tidak mengakhiri pengajian sebelum jam yang ditetapkan. Lebih-lebih pada bulan Ramadhan, kedisiplinan beliau akan selalu ditekankan.
Beliau juga mengajarkan santrinya untuk selalu rajin (mempeng = jawa) yang merupakan salah satu modal utama guna meraih kesuksesan menuntut ilmu. Bahkan, salah satu santri beliau menjabarkan ajaran tersebut kepada penulis, “Ibarate seliramu sedino ngendok peng limo, iku luweh apik tenimbang seliramu samben dino poso, ning tura-turu tok!” dalam bahasa Indonesia kira-kira maksudnya adalah “Ibaratnya kamu sehari masak/makan lima kali asal mau rajin serta sungguh-sungguh dalam belajar, maka hal itu lebih baik daripada kamu setiap hari puasa tapi tidur melulu!”
Disamping kesibukan mengajar para santri, KH. R. Muhammad selalu menyempatkan diri untuk menghatamkan Al Qur’an dalam sehari. Bahkan, dari beberapa keterangan yang penulis terima, beliau terbiasa menghatamkan Al Qur’an 30 juz alam waktu yang relatif singkat, yaitu lebih kurang tiga puluh menit. Itulah salah satu karomah Beliau. [Al-Chakim dan Akmal Fadi]
Informasi
Alhamdulillah, telah terbit aplikasi berbasis website informasi wali murid siswa/siswi TK,SD, dan SMP Bustanu Usysyaqil Qur'an.
Semoga dengan hadirnya apliaksi ini semakin menunjang prestasi anak didik dan mempererat hubungan guru dan wali murid dalam mengawasi dan mendidik putra dan puteri mereka